SERIAL: THE SYUKUR SECRET PART 1
Bismillah…
Sebelum membaca tulisan ini, yuk kita baca Alhamdulillah dulu…
Alhamdulillah…
Tadi malam saya berpikir, bagaimana ya caranya untuk menjadi orang yang pandai bersyukur. Kemudian tiba-tiba… ting! (ini efek dramatisasi loh, biar seperti sinteron heheheh) sebuah ide meluncur di kepala saya, agar menjadi orang yang pandai bersyukur, maka saya harus menulis tentang syukur, sebanyak-banyaknya. Dan saya memutuskan untuk menulis tentang syukur pagi ini juga.
Kenapa pagi, ba’da shubuh?
Karena ketika saya bangun tidur, pikiran saya masih relatif bersih. Masih mudah untuk disemangati. Dan bersyukur itu harus dimulai ketika kita mulai membuka mata. Menulis banyak hal tentang syukur, juga membuat saya akan selalu ingat untuk bersyukur. Ya, jadi tulisan ini menjadi reminder syukur saya,
“Noval, ayo bersyukur!” kira-kira itulah dialog yang terbangun antara saya dengan tulisan-tulisan saya ini.
Lalu kenapa harus tentang syukur, sih?
Karena banyak dari kita yang tidak pandai bersyukur. Termasuk saya. Saya merasa tidak pandai mensyukuri apa yang dianugerahi Tuhan kepada saya. Seringkali kita berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Kalau kita berfokus pada apa yang tidak kita miliki, maka kita tidak akan pernah puas, dan pada akhirnya kita cenderung untuk tidak mensyukuri apa yang telah kita punya.
Mungkin ada pernah mendengar kalimat-kalimat seperti ini,
“Kita baru merasa memiliki setelah kita kehilangan.”
Nah, kawan, sering kan mendengar kalimat ini. Kalimat ini bahkan terdengar sebagai kalimat bijak. Tapi menurut saya, ini kalimat bodoh. Ini adalah kalimat orang-orang yang tidak pandai bersyukur. Seharusnya, KITA MERASA MEMILIKI SEJAK SAAT KITA MULAI MENDAPATKANNYA. Atau bahkan sahabat-sahabat saya yang optimistis akan berkata, SAYA MULAI MERASA MEMILIKI SEJAK SAYA MEMIKIRKANNYA, JAUH SEBELUM SAYA BENAR-BENAR MEMILIKINYA.
Jadi, kawan, alangkah meruginya manusia yang merasa tidak memiliki sesuatu sebelum kehilangannya. Jika kita adalah orang seperti ini, maka kita tidak pernah memiliki apapun di dunia ini. Lagipula apa enaknya hidup seperti itu, memiliki tanpa pernah merasa memilikinya. Jauh lebih baik, merasa memiliki tanpa benar-benar memilikinya. Tapi jelas yang paling mudah adalah, kita benar-benar merasa memiliki saat kita memilikinya.
Jadi pagi ini, sebelum kita mulai beraktivitas, mulailah kita menghitung, mengingat dan mencatat, apa-apa saja yang kita sudah miliki. Ingat! Fokus pada apa yang sudah miliki. Maka anda akan merasakan perasaan lega dan damai. Itulah perasaan Syukur.
Lagipula, jika kita tidak mampu mensyukuri apa yang telah Tuhan anugerahkan untuk kita, pantaskah kita untuk berharap Tuhan akan memberi apa yang kita inginkan namun belum kita miliki. Jadi jika anda mempunyai impian sejak lama dan belum kesampaian hingga sekarang, coba lah untuk bertanya kepada diri sendiri, jangan-jangan itu karena anda belum mensyukuri apa yang telah anda miliki sekarang.
Jika kita tidak dapat menggapai impian yang besar, bisa jadi karena Tuhan merasa kita tidak pantas mendapatkannya. Karena hal-hal kecil yang telah Tuhan anugerahkan pun tak pandai kita syukuri.
Jadi bagaimana cara bersyukur itu?
Kalau anda berharap saya akan memberikan sejumlah tips kepada anda, maaf anda salah. Karena bersyukur itu mudah. Bersyukur itu semudah anda membalikkan telapak tangan. Bersyukur itu semudah anda menghela napas. Detik ini anda memutuskan untuk bersyukur, maka detik ini pula anda telah ‘pandai bersyukur’.
Kalau anda membaca tulisan ini dari awal, sesungguhnya anda telah bersyukur bersama saya sejak anda membaca tulisan ini tanpa anda sadari. Anda telah menjadi orang yang bersyukur saat anda mengucapkan “Alhamdulillah” saat anda memulai membaca tulisan ini.
Katakan, “ALHAMDULILLAH”…
Katakan itu setiap pagi…
Katakan itu setiap kita memulai hari…
[Bersambung]
The Syukur Secret no 1:
“Bersyukur itu mudah.
Semudah membalikkan telapak tangan.
Semudah menghela napas.
Ucapkan ALHAMDULILLAH…
Kapanpun… dimana pun…”
Ps:
Bagi kawan yang mau bersyukur bareng saya, baca saja serial “the Syukur Secret” selanjutnya….
Insya Allah saya akan menulis serial ini setiap pagi.
Tulisan ini anda bisa baca melalui notes saya di facebook (username: novaldi armand vandez ahmad); blog pribadi saya (http://vanarmand.blogspot.com) atau melalu kompasiana (http://kompasiana.com/novaldi.armand) Alhamdulillah… ^_^
Sebarkan semangat bersyukur kepada orang-orang tersayang di samping anda…!